open mind.com weblog


PENCIPTAAN (versi ALKITAB), kesesuaian dengan sains..

Banyak kisah sains kitab2 yang dapat kita baca. Aku mencoba mengupas dari sisi alkitab karena latar belakang agamaku adalah katolik. Sebelum membaca, aku perlu mengingatkan siapa saja yang akan membaca catatan ini :

Alkitab bukanlah sebuah buku sains yang mengupas tuntas penciptaan alam semesta

Alkitab tidak menuliskan bagaimana penciptaan terjadi!!!

Kita harus membuka pikiran seluas-luasnya untuk berani memeriksa alkitab dengan adil. Berani untuk menyelidiki dan memastikan apakah ia selaras dengan fakta-fakta ilmiah yang telah diketahui.

Dalam catatan ini aku tidak berusaha mencari pembenaran atau mencocok2kan kisah dalam alkitab dengan kerangka teori tertentu…. jikalau ada penyandingan data sains, itu sebatas untuk mempermudah kita semua meneliti kisah penciptaan…

Dalam dua bagian terdahulu, aku sudah menuliskan secara singkat beberapa teori dan fakta ilmiah mengenai bagaimana asal mula jagat raya dan kehidupan terbentuk…. dalam bagian 3 ini mari kita mulai masuk untuk memeriksa isi alkitab..

KONTROVERSI  HAWKING

“Karena adanya hukum alam, seperti gravitasi, semesta dapat mencipta dirinya sendiri dari ketiadaan… Tak perlu untuk menyeru pada Tuhan untuk menyalakan kertas biru dan mengatur alam semesta.” (Hawking: God did not create Universe, The Times)

Menurut pencipta teori “Lubang Hitam” itu, alam semesta terkait dengan penciptaan secara spontan. Itulah sebabnya, “mengapa jagat raya itu ada, dan mengapa kita ada,” kata Hakwing. Hawking juga yakin bahwa Bumi dan tetangga-tetangganya tidak dibentuk secara sempurna. Itu berkat penemuan planet-planet dan tata surya lain di luar galaksi yang dihuni Bumi sejak awal dekade 1990-an.

“Itulah sebabnya hal-hal yang terjadi secara kebetulan pada tata surya kita – seperti satu matahari, kombinasi yang beruntung atas jarak Bumi – Matahari dan massa surya – kurang menakjubkan dan kurang meyakinkan ketimbang bukti bahwa Bumi didesain hanya untuk menyenangkan kehidupan manusia,” tulis Hawking.

Pemaparan Hawking ini terbilang mencengangkan dan tampak bertolak belakang dengan karya dia sebelumnya maupun berdasarkan pemaparan ilmuwan lain.

Para ilmuwan, seperti mendiang Albert Einstein, pada dasarnya tidak mengesampingkan keterlibatan suatu unsur yang lebih tinggi ketika berhubungan dengan penciptaan alam semesta. Dalam buku sebelumnya, “A Brief History of Time,” Hawking pun tidak mengesampingkan kemungkinan itu.

Newton, yang menciptakan teori gravitasi, pernah mengatakan bahwa penjelasan ilmiahnya itu hanya bisa menerangkan perilaku jagat raya, bukan pada penciptanya. “Gravitasi menjelaskan pergerakan planet-planet, namun tidak bisa menjelaskan siapa yang menggerakkan planet-planet itu.

Dengan buku terbarunya jelas Hawking menolak pandangan Newton, bagi Hawking : SEMESTA DAPAT MENCIPTA DIRINYA SENDIRI DARI KETIADAAN….!

Banyak sekali kajian ilmiah yang bertentangan dengan pendapat Hawking tersebut. Kelompok anti evolusi memiliki kajian yang cukup komprehensif untuk mementahkan semua sendi2 pemikiran kaum evolusionis.

Dalam catatan ini, aku tidak ingin membenturkan kedua pandangan itu…

Sekarang, mari kita lepaskan dulu semua kontroversi dan perbantahan sains seputar “TEORI HAWKING”… aku akan memakai logika Hawking sendiri untuk menjawab pernyataan kontroversialnya….

AKU MEMAKAI TEORI EVOLUSI MEREKA SENDIRIi UNTUK MEMERIKSA KEAKURATAN ALKITAB!

JIKA TERNYATA ISI KISAH PENCIPTAAN DALAM ALKITAB SELARAS DENGAN KAJIAN TEORI/FAKTA ILMIAH yang diajukan para penentang penciptaan, maka:

apakah penulis kitab kejadian adalah seseorang yg memiliki pengetahuan sains tentang hal tsb?

apakah penulis kitab kejadian secara kebetulan saja menebak-nebak hal tsb secara tepat?

apakah penulis kitab kejadian diilhami oleh Pribadi yg tahu betul mengenai hal tsb?

MARI KITA PERIKSA KITAB KEJADIAN!

Sebelum memeriksa kitab kejadian, ada beberapa poin pertentangan yang cukup penting untuk dibahas.

SUMBER KISAH.

Ada beberapa kritikus Alkitab menyatakan bahwa kisah penciptaan itu berasal dari sumber-sumber mitologis semisal “Enuma Elish”. Karena terdapat persamaan urutan diantara Enuma Elish (kisah penciptaan versi Babel) dengan Kejadian pasal 1, maka timbul anggapan bahwa keduanya berasal dari sumber mitologis yang sama. Dalam kedua kisah, urutan peristiwa-peristiwa berikut ini sama : penciptaan cakrawala, penciptaan daratan, penciptaan benda-benda penerang di langit, dan penciptaan manusia. Baik catatan kitab Kejadian maupun Enuma Elish dimulai dengan samudera raya yang tak berbentuk dan campur-baur serta berakhir dengan dewa-dewa yang beristirahat. (SR Driver, The Book of Genesis,p. 53).

Apakah kemungkinannya lebih besar bahwa dongeng itu lahir atau dikembangkan dari kitab Kejadian atau sebaliknya? Kita lewati saja perdebatan itu… karena bersifat sangat spekulatif…. tidak dapat dibuktikan apakah benar kitab kejadian mengadopsi mitologi yg umum pada saat itu.

Makna kata “hari”

Terdapat pertentangan mengenai makna kata “hari”. Berapa lama “hari” dalam kitab kejadian? Banyak yang mengartikannya sebagai jangka waktu seperti kata hari yang kita kenal saat ini, yaitu satu kali putaran rotasi bumi terhadap sumbunya (24 jam). Mereka menolak konsep Day-Age Theory yaitu bahwa kata “hari” dalam kitab kejadian dapat memiliki makna jangka waktu tertentu (masa/fase). Aku tidak akan mengulas perdebatan mengenai makna “hari” itu. Kita dapat menemukannya dgn mudah di banyak situs, silahkan anda memutuskan sendiri mana yang lebih anda yakini…..

Karena aku hendak memakai logika kaum evolusionis, maka aku memilih memaknai “hari” dalam kitab kejadian sebagai “jangka waktu tertentu” /masa/fase…bisa ribuan tahun bahkan jutaan tahun…..

Lingkup Ciptaan

Ada sebuah kesalah-kaprahan dalam pola pikir sebagian besar umat. Mereka meyakini bahwa Alkitab adalah sebuah catatan yang mampu mengungkap semua rahasia dunia dan surga. Alkitab diperlakukan sebagai sebuah sumber yang dianggap mewakili seluruh maksud, kehendak dan perbuatan Allah. Mereka tanpa sadar membatasi Tuhan hanya dalam kerangka Alkitab saja. Mereka memenjarakan Tuhannya dalam Alkitab… tanpa sadar mereka “menuhankan” alkitab.

Dalam hal kisah penciptaan tak jarang mereka beranggapan bahwa alkitab berisi keterangan yang sangat lengkap tentang asal-usul jagat raya.

Itu sebuah kekeliruan yang harus diluruskan!

Alkitab bukanlah sebuah buku sains yang mengupas tuntas penciptaan alam semesta

Alkitab tidak menuliskan bagaimana penciptaan terjadi!

Alkitab “hanya” menunjukkan kepada manusia bagaimana asal-usul kehidupannya

Pada dasarnya, dalam kisah penciptaan, alkitab “hanya” mencakup peristiwa2 utama secara bertahap dan kronologisnya……. dan kaum fanatik harus mulai membuka hati bahwa alkitab tidak sedang berkisah tentang penciptaan universe…. alkitab “hanya” berkisah tentang asal muasal kehidupan di bumi …

JADI KITA HARUS MEMAHAMI KISAH PENCIPTAAN SEPERTI SESEORANG YG SEDANG BERADA DI BUMI YANG TENGAH MENGAMATI ASAL MULA TERJADINYA KEHIDUPAN DI BUMI….

BUKAN SEPERTI SESEORANG YANG SEDANG BERADA DI RUANG ANGKASA YANG TENGAH MENGAMATI TERJADINYA SEGENAP JAGAT RAYA

Sekarang, mari memeriksa tahap demi tahap kisah penciptaan dalam kitab kejadian….aku akan menggunakan logika “mereka” sendiri untuk menjawabnya….

Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.

Mari kita buka pikiran dan hati kita seluas2nya….saat jagat raya “terbentuk” maka bermilyar materi jagat raya pun ada….milyaran bintang, planet dan satelitnya yang membentuk gugusan galaksi-galaksi “menjadi ada”…! Kita dapat berdebat mengenai mekanisme pembentukan asal-usul jagat raya tersebut….entah dengan teori big-bang atau teori2 lainnya…mengenai sebuah konsep bahwa pada asalnya tidak ada galaksi, bintang atau planet… mengenai sebuah perubahan dari keadaan hampa menjadi jagat raya seperti sekarang ini…mengenai sebuah evolusi energi.. tentang pengubahan energi dan zat dengan hukum relativitas Einstein, E = mc^2.. …..

Satu hal yang pasti dengan rumus itu : Zat dapat dihasilkan dari energi….dan sebaliknya energi dapat dihasilkan dari suatu zat…!

Satu hal yang pasti pula, semua pihak setuju bahwa jagat raya memiliki permulaan! entah apapun mekanismenya….maka langit (alam semesta) dan termasuk bumi didalamnya memiliki permulaan. Pada mulanya terbentuk langit dan bumi.

Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.

Bagaimana kita dapat memahami ayat ini?

bumi  belum berbentuk

peneliti evolusi menjelaskan bahwa bumi menjadi satu planet yang padat lebih dari 4,5 milyar tahun lalu, sebelumnya bumi bukanlah sebuah massa yang berbentuk padat! bumi belum berbentuk!

bumi kosong

bumi di tahap-tahap awalnya tidaklah bekerja dengan cara yang sama dengan apa yang nampak saat ini. Susunan atmosfir, iklim, dan kehidupan itu sendiri, berkembang melalui proses yang meletup-letup, melibatkan lompatan-lompatan mendadak, dan segala jenis transformasi, termasuk kemunduran-kemunduran (retrogres). Evolusi bumi dan kehidupan itu sendiri sangat jauh dari sebuah garis yang lurus, melainkan penuh dengan kontradiksi. Masa-masa awal dari sejarah bumi, yang dikenal sebagai Archaean, berlangsung sampai 1,8 milyar tahun lalu. Pada awalnya, atmosfir terutama mengandung karbon dioksida, amonia, air dan nitrogen, tapi tidak ada oksigen bebas. Sebelum tahap ini bumi tidak mengandung satupun kehidupan, bumi kosong!

gelap gulita menutupi samudera raya

selintas ada yang aneh dalam sekuel ini. Bagaimana mungkin gelap gulita menutupi samudera raya sedangkan pada jagat raya tersedia jutaan bintang (salah satunya matahari kita) yang mengeluarkan sinar yg sedemikian terangnya??? Jagat raya memiliki banyak “benda penerang” jika kita melihat dari angkasa luar!  TETAPI Kitab Kejadian berbicara mengenai “mengamati” penciptaan seperti seorang yang sedang berada di bumi! Memang jagat raya dipenuhi “benda penerang”, matahari dan milyaran bintang telah bersinar terang tetapi cahayanya tidak sampai ke permukaan bumi untuk dapat dilihat seorang yang mengamati dari bumi! MENGAPA? Pada awalnya, atmosfir terutama mengandung karbon dioksida, amonia, air dan nitrogen, tapi tidak ada oksigen bebas, atmosfir purba ini pada awalnya sangat pekat.. sehingga butuh jangka waktu tertentu sebelum akhirnya sinar dapat menembus hingga permukaan bumi. Jadi sebelumnya BUMI GELAP GULITA.

Berfirmanlah Allah: “Jadilah terang.” Lalu terang itu jadi dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam…….hari pertama (Kej 1:1-3)



Seperti yang sudah kita singgung di atas, memang milyaran bintang termasuk matahari telah memancarkan sinarnya “di luar sana” sebelum hari pertama ini. Tetapi bagi pengamat di permukaan bumi “terang” itu belum terlihat. Komposisi awal atmosfir purba yang pekat membutuhkan jangka waktu sebelum akhirnya “terang” itu mulai sampai ke bumi pada “hari” pertama tersebut……PERLU DICATAT…sesuai dengan teori evolusi maka “terang” ini intensitasnya tidaklah muncul secara serta-merta dengan skala intensitas seperti sekarang. Terang datang secara bertahap, memerlukan jangka waktu tertentu. Mungkin “terang” yang mencapai permukaan bumi saat itu semacam “cahaya difusi” yang menyebar dengan intensitas rendah sehingga pengamat belum mampu menangkap secara utuh “sumber cahayanya”. “Terang” telah terlihat tetapi “benda-benda penerangnya” belum terlihat. Dengan rotasi bumi maka pada kondisi saat itu telah teramati perubahan “siang dan malam”. TERANG “JADI”, SIANG DAN MALAM TERAMATI.

Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air…hari kedua (Kej 1: 6-8) . Kitab kejadian memang tidak menjelaskan bagaimana pemisahan air dari air ini terjadi. Tetapi suatu bentangan antara air dari air ini adalah sebuah fakta. Dengan memandang satu skenario yang paling mungkin bahwa bumi dibentuk dari awan debu bintang, komposisi awalnya seharusnya adalah terutama hidrogen dan helium. Saat ini bumi mengandung sejumlah besar unsur-unsur yang lebih berat seperti oksigen dan besi. Sesungguhnya, bumi mengandung sekitar 80% nitrogen dan kira-kira 20% oksigen. Alasan untuk ini adalah bahwa hidrogen dan helium yang lebih ringan telah lolos dari atmosfir bumi karena tarikan gravitasi tidak cukup kuat untuk menahan mereka.Adalah sebuah kemungkinan bahwa pada saat hidrogen dan helium “pergi” meninggalkan bumi, mereka “menyeret” sebagian molekul2 air di permukaan bumi turut serta ke atas. DI BUMI ADA AIR. Sementara itu, di atas, gas-gas volkanik yang terbentuk dalam atmosfir purba pastilah mengandung air, bersama metana dan amonia. Kemungkinan besar bahwa gas-gas ini dilepaskan dari dalam bumi. ATMOSFIR PURBA MENGANDUNG AIR. jadi adalah sebuah fakta bahwa ada suatu bentangan yang memisahkan air dari air.

(bersambung…)

Tinggalkan komentar